Buntut dari kecelakaan motor yang menewaskan korban jiwa di Jl.Raya Labuan – Pandegang beberapa waktu lalu, Aktivis Pemuda Pandeglang (PELETON), Aris Doris, bersama anggotanya melakukan audiensi di kantor ULP PLN Labuan pada hari Selasa, (21/01/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Namun amat disayangkan, saat pihaknya mendatangi kantor tersebut, manajemen ULP PLN Labuan diduga enggan untuk menemui para Aktivis yang akan menyampaikan aspirasi mereka.
“Sebelum datang ke sini, kami sudah melayangkan surat permintaan audiensi ke kantor ULP PLN Labuan. Bahkan, surat kami sudah diterima minggu kemarin oleh pihak Security,” ujar Doris, selaku ketua PELETON dikonfirmasi dilokasi.
Dirinya mengatakan, dalam hal surat audiensi yang mereka layangkan hari ini terkait soal untuk mempertanyakan tentang kinerja pihak PLN Labuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Menurutnya, hal yang menjadi perhatian utama dalam surat audiensi yang dibuat aktivis untuk menanyakan Standar 0perasional Prosedur (SOP) PLN Labuan dalam tekhnis pemasangan kabel yang terlihat semrawut di jalan raya nasional.
“Minggu kemarin, ada peristiwa kejadian di Jalan Raya Labuan-Pandeglang, tepatnya di Bojong Canar, kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, yang mengakibatkan seorang pengemdara roda dua meninggal dunia dikarenakan terlilit kabel PLN” terang nya.
Doris juga menceritakan kejadian itu, menurut nya, saat itu korban sedang mengendarai motor dan tiba-tiba terjatuh. Dugaan itu disebabkan oleh kabel PLN yang terputus, sehingga ban motor terlilit oleh kabel tersebut dan korban meninggal dunia.
Saat lembaganya mendatangi kantor PLN Labuan bersama anggotanya sekitar pukul 10.00 WIB, mereka tidak dapat memasuki ruangan kantor PLN Labuan.
“Kami kecewa saat datang ke kantor PLN Labuan, tidak ada satupun pihak PLN yang menemui kami dan kawan-kawan. Sampai kami tidak dapat masuk dan menunggu di ruangan kantor PLN,” imbuh nya.
Akibat audiensi yang gagal, aktivis PELETON dan anggotanya hanya duduk di halaman kantor ULP PLN Labuan dengan pihak anggota dari Polsek Labuan.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan memberikan surat untuk ke- dua kalinya. Menurutnya, dengan ini mereka akan melakukan aksi demo.
“Surat yang kami berikan melalui Security adalah surat aksi unjuk rasa (unras) nanti pada hari Selasa depan, tanggal 28/01/2025, untuk menyuarakan langsung di depan kantor ULP PLN Labuan dengan massa kurang lebih 50 orang,” pungkas Aris Doris.
Ditempat yang sama, salah satu anggota Security juga membenarkan dan menyampaikan pernyataan bahwa pimpinan mereka sedang tidak berada di kantor.
Namun, saat wartawan mencari kebenarannya, ternyata di kantor tersebut ada para karyawan dan konsumen PLN yang sedang melakukan transaksi pembayaran.