Seorang warga yang sedang sakit terpaksa di tandu dengan menggunakan sepotong sarung untuk mengotong badannya, dan dipikul dengan sebatang bambu oleh dua orang warga di Pandeglang.
Kejadian ini terjadi di wilayah Kampung Cikadongdong, Desa Katumbiri, Kecamatan Cigeulis Pandeglang, pada Jum’at Sore (18/4) sekitar pukul 15.00 Wib.
Menurut keterangan warga, hal ini terjadi akibat akses jalan yang menuju kediaman Raya (51) th, lelaki paruh baya yang sedang sakit ini sangat sulit dilalui oleh kendaraan R2 dan 4, mereka mengatakan sudah puluhan tahun hancur dan sulit untuk dilalui.
Warga juga menerangkan, kondisi jalan desa yang hancur ini sering di pergunakan oleh mobilitas Perusahaan PT. GAL yang mengangkut hasil Kelapa Sawit saat panen dan lainnya. Sementara menurut mereka, jalan yang dilalui dibiarkan hancur tak kunjung di perbaiki oleh pihak perusahaan.
Mereka mengeluhkan, menurut keterangan yang didapat bahwa pihak perusahaan seolah mengabaikan soal CSR (Coorporate Social Responcibility), kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar termasuk infrastruktur, sosial, ekonomi dan pendidikan adalah sebuah kewajiban perusahaan yang termaktub dalam UU no 40 Tahun 2007.
Warga yang sakit, atau hendak memenuhi kebutuhan dan aktivitas mereka dengan melalui akses jalan desa Katumbiri ini merasa kesulitan. Seperti keterangan yang disampaikan, seorang warga yang sakit terpaksa di gotong akibat akses jalan sepanjang 500 meter hancur dan sulit dilalui.
Kepala Desa Katumbiri, Zaenal Abidin membenarkan keterangan warganya yang ditandu saat hendak dibawa ke Rumah Sakit.
” Benar, itu warga kami. Memang akses jalan menuju kampung tersebut sulit untuk dilalui oleh kendaraan,” ucapnya saat dikonfirmasi media.
Sabtu, (19/4/2025)
Ia juga menuturkan, jalan itu milik Desa Katumbiri, dulu pernah dilakukan pengerasan dari dana desa, namun akibat mobilitas perusahaan dan lainnya yang intens, jalan tersebut rusak parah dan sulit untuk dilalui.
Warga berharap agar pihak yang berkepentingan dan menggunakan akses jalan tersebut bisa bertanggung jawab, demikian pula Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi Banten, agar segera melakukan aksi nyata menilik jalan dipelosok Kabupaten dan segera melakukan perbaikan.
Sementara itu, Perusahaan PT. GAL belum dikonfirmasi terkait keluhan dari warga hingga berita ini di Publikasikan. Media ini masih menyulusuri informasi selanjutnya.