
Pandeglang, ziyadtv.com
Puluhan warga Kampung Lampe, Rw 06, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, tampak menyusuri area pesisir pantai di wilayah mereka.
Kegiatan ini mereka lakukan karena berdasarkan rasa kepedulian terhadap wilayah pesisir pantai yang mereka anggap saat ini sudah tercemar oleh ceceran batubara akibat insiden adanya kapal tongkang batubara yang terdampar dan patah di sektaran pulau Popole bulan lalu yang keberadaan nya berdekatan dengan wilayah pesisir pantai mereka.
Pantauan di lokasi, sekumpulan warga yang terdiri dari ketua Rw 06, kepala pemuda, tokoh masyarakat, pemuda dan emak- emak warga sekitar tampak geram dan bercerita sambil memungut batubara yang tercecer di pantai mereka.
“Sangat terganggu pak, karena anak- anak suka main dan berenang disini, badan nya gatal-gatal. Banyak serbuk batubara tampak hitam di dalam air. Dan juga saya tiap hari mungutin batubara juga di pantai, suka dapat 1 karung,” kata ibu Iwil, warga Kampung Lampe.
Rabu, (29/1/2025)
Ia juga menambahkan, dirinya bersama warga yang lain hampir tiap hari memungut batubara di pantai. Menurut nya, kegiatan ini dilakukan sejak adanya insiden batubara yang karam dan menumpahkan ribuan ton batubara.
“Belum ada yang bertanggung jawab soal ini kepada kami, walaupun beberpa hari yang lalu, ada pihak ketua RT setempat meminta KTP kepada kami, katanya buat ngurus Konvensasi kepada perusahaan batubara,” tutup nya.
Salah satu tokoh warga setempat juga menambahkan perihal sebaran batubara yang setiap hari terbawa arus ombak dan angin menuju wilayah pesisir pantai.
“Kami merasa terganggu, karena sebaran batubara ini setiap hari berada di pantai kami. Sampai saat ini, sejak tumpahnya batubara bulan lalu di Pulau Popole belum ada yang bertanggung jawab ke wilayah Pantai kami. Warga juga banyak yang mengeluhkan, dan jelas disini ada warga yang terdampak pencemaran batubara, namun seolah pihak pemilik batubara tidak peduli terhadap kami warga kp. Lampe yang pantai dan lautnya tercemar. Untuk itu, kami akan menuntut pertanggung jawaban mereka secepatnya, dan kami pastikan warga kami semua akan melakukan aksi Demo kepada Perusahaan bila hal ini diabaikan,” kata Ratim, tokoh warga setempat dengan geramnya.
Sementara itu, Hamjah, selaku tokoh kepala pemuda di Kampung Lampe Rw 06 menuturkan hal senada saat dikonfirmasi.
“Sangat prihatin kepada masyarakat Kampung Lampe, yang tadinya pantai kami bersih sekarang banyak tumpahan batubara. Mereka harus bertanggung jawab kepada kami, dan jika harapan kami tidak dipedulikan, kami bersama pemuda dan warga akan Demo kepada perusahaan untuk menuntut pertanggung jawaban dari mereka,” pungkas nya.
Sisi lain dicertakan, berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, tampak sekumpulan anak-anak sedang bermain air di wilayah rekreasi Pantai Ceria. Berkaitan hal itu, sarana rekreasi yang menjadi tempat pelaku usaha dan wisata juga merasa prihatin terhadap sebaran serbuk batubara yang mencemari nya.
“Merasa terganggu juga pak, anak- anak banyak yang gatal badan nya setelah berenang di pantai sini. Harapan nya ya tolong di bersihin saja, seperti dulu sebelum adanya batubara yang tumpah,” kata ibu Asma, salah satu pelaku wisata penyewa ban di Pantai Ceria, Desa Cigondang.
Reporter : yona
